PUNGGAWANEWS, Jakarta — Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, bahkan di saat seseorang tertidur lelap. Fenomena ini menjadi perhatian khusus, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau gaya hidup tak sehat.
Meski tubuh terlihat istirahat saat tidur, organ-organ dalam, termasuk jantung, tetap bekerja. Biasanya, tekanan darah dan detak jantung melambat selama tidur. Namun, sejumlah kondisi tertentu dapat membuat jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko serangan jantung.
“Penyumbatan arteri, tekanan darah tinggi, atau gangguan irama jantung dapat menjadi pemicu utama serangan jantung saat tidur,” ujar dr. Amit Handa, konsultan kardiologi di Kailash Hospital, Noida, seperti dikutip pada Minggu (14/6/2025).
Gangguan Tidur dan Risiko Serangan Jantung
Salah satu faktor yang turut berkontribusi adalah gangguan tidur seperti sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan terhentinya napas sementara saat tidur, memberikan beban ekstra pada jantung. Jika tidak ditangani, risiko serangan jantung bisa meningkat secara signifikan.
Menurut dr. Handa, serangan jantung saat tidur sering kali disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, mulai dari kondisi medis yang mendasari, gaya hidup yang tidak sehat, hingga masalah jantung yang belum terdiagnosis.
Gejala Serangan Jantung saat Tidur
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, biasanya akibat penumpukan plak yang terdiri dari lemak dan kolesterol di arteri koroner. Tantangan utama adalah mengenali gejala serangan jantung saat tidur, karena sering kali tidak disadari. Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
-
Keringat dingin tanpa sebab jelas: Tubuh berkeringat deras saat tidur bisa menjadi alarm adanya masalah pada aliran darah ke jantung.
-
Nyeri atau tekanan di dada: Rasa berat, ditekan, atau nyeri di dada yang bertahan meski sedang berbaring perlu diwaspadai.
-
Sesak napas mendadak: Bangun dengan kesulitan bernapas bisa menjadi tanda jantung sedang mengalami tekanan.
-
Kelelahan ekstrem: Jika tetap merasa sangat lelah meskipun sudah cukup tidur, ini bisa menjadi gejala masalah jantung.
-
Rasa cemas atau gelisah saat bangun tidur: Perasaan tidak nyaman yang muncul tiba-tiba, apalagi disertai gejala lain, memerlukan perhatian medis segera.
“Jika Anda merasakan gejala-gejala ini, jangan menunda untuk mencari bantuan medis,” tegas dr. Handa. Ia juga menyarankan untuk mencatat pola berulang dari gejala tersebut. Jika terjadi lebih dari sekali atau dalam kombinasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pentingnya Pencegahan
Menjaga kesehatan jantung bisa dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengelola stres, menghindari rokok, serta memantau tekanan darah dan kadar kolesterol secara berkala. Dengan langkah-langkah ini, risiko serangan jantung, baik saat terjaga maupun tidur, dapat diminimalkan.
Jangan abaikan tanda-tanda kecil yang mungkin muncul. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.