PUNGGAWANEWS, MAKASSAR – Sebagai bagian dari rangkaian pembelajaran Orientasi P3K Angkatan V–VIII Pemerintah Kabupaten Luwu, sesi siang hari ini menjadi momen penting dalam memperkuat pemahaman dasar peserta terkait peran mereka di birokrasi yaitu sebagai agen pelayanan publik yang bekerja dengan struktur, nilai, dan tanggung jawab yang jelas.
Pendalaman nilai-nilai dasar jabatan, pemahaman regulasi, serta refleksi atas posisi strategis PPPK dalam pelayanan publik menjadi inti dari proses pembelajaran yang berlangsung di Kampus Pusjar SKMP LAN RI, Selasa 5 Agustus 2025.
Sesi pembelajaran siang ini, Tim Humas Pusjar SKMP turut merapat ke Ruangan Bintoro II untuk meliput jalannya proses belajar. Sebanyak 37 peserta Orientasi P3K Angkatan VII Pemerintah Kabupaten Luwu tampak fokus menyimak penjelasan Erman Fahruddin, S.Si., M.A.P., Widyaiswara Pertama, yang hadir dengan materi pengantar mendalam tentang Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK).
Erman menegaskan bahwa SOTK merupakan pondasi jalannya organisasi pemerintahan yang efektif, karena struktur organisasi berfungsi menata pembagian tugas berdasarkan tanggung jawab dan pengalaman anggota, sementara tata kerja menjadi pedoman penyelesaian pekerjaan agar efisien dan tepat sasaran.
Merujuk Permendagri Nomor 84 Tahun 2015, ia menekankan bahwa pemahaman SOTK bukan sekadar teori, melainkan prasyarat bagi PPPK untuk bekerja profesional dan terukur. “Organisasi yang tidak punya SOTK yang jelas akan mudah kehilangan arah,” ucapnya sambil menampilkan bagan alur kerja yang memandu jalannya lembaga.
Usai pemaparan pembuka, Erman Fahruddin melanjutkan sesi dengan materi Pengenalan Jabatan PPPK, menyambungkan penjelasan regulasi terbaru dan praktik lapangan. Ia menjelaskan bahwa PPPK hanya menempati jabatan fungsional atau jabatan pimpinan tinggi tertentu, sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2023, PP 49 Tahun 2018, serta Perpres 38 Tahun 2020 dan KepmenPANRB Nomor 76 Tahun 2022. Dengan bahasa lugas, ia memandu peserta mengenali dua klasifikasi jabatan fungsional, keterampilan dan keahlian, beserta jenjang karier mulai dari pemula hingga ahli muda.

Widyaiswara Pertama itu juga menekankan nilai akuntabilitas dalam kerja ASN, yakni kewajiban mempertanggungjawabkan hasil kerja secara terbuka kepada publik. “Menjadi PPPK adalah tentang keberanian menjalankan tugas dengan profesionalitas dan integritas,” tegasnya, sebagai bekal membentuk ASN yang aktif, adaptif, dan kontributif.
Di penghujung sesi, Erman Fahruddin menyampaikan apresiasi atas kualitas peserta Orientasi P3K. Ia menilai bahwa sebagian besar peserta telah memiliki pengalaman panjang di bidang pelayanan publik, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih reflektif dan kontekstual.
“Diskusi yang berkembang menunjukkan bahwa para peserta tidak hanya memahami aspek teoritis, tetapi juga memiliki penguasaan yang kuat atas dinamika kerja di lapangan,” ujarnya kepada Tim Humas Pusjar SKMP usai menyampaikan materi.
Usai sesi pembelajaran, Tim Humas mewawancarai salah satu peserta, Andi Nunung Nanrang, S.Farm., Apt., dari Puskesmas Noling, Kecamatan Bua Ponrang. Ia menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan orientasi oleh Pusjar SKMP LAN RI bersama BKPSDM Kabupaten Luwu. “Kegiatan ini sangat berharga bagi kami ASN P3K dalam memahami peran dan tanggung jawab jabatan. Saya sangat terkesan dengan materi Pengenalan Jabatan oleh Bapak Erman, penyampaiannya membuka wawasan kami tentang pentingnya profesionalisme dan integritas dalam tugas pelayanan publik,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bekal penting bagi para peserta Orientasi P3K Angkatan V–VIII Pemerintah Kabupaten Luwu, untuk memahami struktur jabatan, memperkuat etika kerja, dan membentuk sikap profesional sebagai ASN P3K.
Dengan pembelajaran yang aplikatif dan reflektif, mereka dipersiapkan untuk menjalankan tugas dengan integritas, tanggung jawab, dan orientasi pada pelayanan publik.
Adekamwa – Humas Pusjar SKMP LAN
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.