PUNGGAWANEWS, SINJAI – Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai A. Jefrianto Asapa secara resmi membuka kegiatan pelatihan dan sosialisasi studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan setempat pada Kamis (31/7/2025) pagi di Ruang Pertemuan Bappeda.

Acara pembukaan tersebut dihadiri berbagai unsur pimpinan daerah antara lain Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, narasumber, fasilitator, serta para peserta pelatihan.

Kepala Dinas Kesehatan Sinjai dr. Emmy Kartahara Malik menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi studi penilaian risiko kesehatan lingkungan ini merupakan bagian integral dari implementasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) serta upaya merealisasikan perencanaan pembangunan sanitasi yang berbasis data dan melibatkan partisipasi masyarakat.

“Kegiatan ini bertujuan ganda, yakni meningkatkan kemampuan tim pelaksana dalam menguasai konsep dan teknis EHRA, sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang urgensi data sanitasi dan transformasi perilaku masyarakat,” terangnya.

Sekda Sinjai menekankan pentingnya studi EHRA sebagai instrumen identifikasi risiko kesehatan lingkungan. Ia mengharapkan sosialisasi ini dapat menumbuhkan kesadaran berbagai pihak, terutama Tim Pelaksana di lapangan, sehingga data EHRA yang dihasilkan dapat menjadi landasan kebijakan penyediaan sanitasi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Sinjai.

“Apabila pengumpulan data EHRA dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan data yang valid, hal ini akan menjadi instrumen pendukung dalam harmonisasi dokumen pembangunan daerah dengan RTRW, RPJMD, RAD AMPL, dan dokumen strategis lainnya,” papar Andi Jefrianto.

Lebih lanjut, Sekda optimis bahwa dengan tersedianya data dan hasil studi EHRA yang komprehensif, Pemerintah Kabupaten Sinjai akan mampu meningkatkan kualitas penataan ruang yang berorientasi pada kesehatan masyarakat dan lebih humanis.

“Faktanya masih terdapat sejumlah wilayah di Sinjai yang belum dapat mengakses air bersih dan sanitasi yang memadai, khususnya di daerah kepulauan dan pedalaman. Oleh karena itu, saya mengharapkan dalam proses pengumpulan data nantinya, juga disertai dengan edukasi kepada masyarakat mengenai signifikansi perilaku hidup bersih dan sehat,” imbuh Sekda.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, program pelatihan dan sosialisasi studi EHRA ini berlangsung selama dua hari terhitung mulai 31 Juli sampai dengan 1 Agustus 2025. Kegiatan ini melibatkan 96 peserta yang terdiri dari penanggung jawab kesehatan lingkungan dari seluruh Puskesmas serta seluruh Kepala Pustu di Kabupaten Sinjai.


Dapatkan Update Berita Terkini dari PUNGGAWANEWS, Klik Disini jangan Lupa Like & Follow!


Â