PUNGGAWANEWS, JAKARTA – Pemerintah Indonesia bersiap mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah Iran, menyusul eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang semakin memburuk. Langkah ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono atas arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Melihat perkembangan situasi dalam dua hari terakhir, di mana serangan tidak hanya menyasar target militer tetapi juga mulai mengarah ke sasaran sipil, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan status kesiagaan di Kedutaan Besar RI di Teheran dari siaga 2 menjadi siaga 1,” ujar Menlu Sugiono.
Sebagai respons atas peningkatan tensi di kawasan, pemerintah juga mulai mengaktifkan langkah-langkah kontinjensi termasuk prosedur evakuasi WNI. Sugiono menjelaskan bahwa komunikasi telah dijalin dengan negara-negara tetangga Iran guna memfasilitasi kemungkinan evakuasi lewat jalur perbatasan darat.
“Kami sudah menjalin koordinasi dengan beberapa negara di sekitar Iran untuk memastikan jika evakuasi diperlukan, WNI dapat diberi kemudahan dalam proses melintasi perbatasan,” jelasnya.
Dalam pernyataannya, Sugiono juga menyampaikan harapan agar konflik yang sedang berlangsung dapat segera mereda demi keselamatan masyarakat internasional, termasuk warga Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat 386 WNI yang berada di Iran dan 194 lainnya di wilayah Israel.
Gelombang evakuasi warga asing dari kedua negara kini terjadi secara masif setelah pecahnya konflik terbuka sejak 13 Juni lalu. Serangan-serangan saling balas antara Israel dan Iran membuat banyak negara bergerak cepat untuk mengamankan warga negaranya.
Israel, melalui Operasi Rising Lion, menargetkan infrastruktur militer dan nuklir Iran, sementara Iran membalas lewat Operasi True Promise 3, bahkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome.
Sejumlah negara, termasuk Rusia dan China, telah lebih dahulu mengevakuasi warganya dari Iran, sementara negara-negara Eropa juga mulai mengevakuasi warganya dari Israel melalui Yordania.