PUNGGAWANEWS, ST.PETERSBURG – Presiden Prabowo Subianto menguak empat kartu as pemerintahannya saat berpidato di St. Petersburg International Economic Forum kemarin. Di hadapan para petinggi ekonomi dunia, mantan jenderal itu meladeni diplomasi ekonomi sambil menebar undangan investasi.

Prabowo tak tanggung-tanggung. Empat agenda prioritas lima tahun ke depan dilontarkan: swasembada pangan, perumahan plus infrastruktur dasar, pengentasan kemiskinan, dan hilirisasi industri dengan transisi energi. “Kedaulatan pangan dan energi adalah fondasi kedaulatan politik. Tanpa itu, kita rapuh,” cetusnya di forum ekonomi terbesar Rusia itu.

Mengejar Swasembada Tiga Komoditas

Target pertama: stop impor beras, jagung, dan garam paling telat Desember 2025. Pemerintah berambisi membangun rantai pasok pangan nasional yang kokoh dan berkelanjutan. Jelas, ini bukan perkara mudah mengingat Indonesia masih bergantung pada impor ketiga komoditas strategis tersebut.

800 Ribu Rumah Per Tahun

Sementara untuk perumahan, pemerintah berani berkomitmen menyediakan 800 ribu unit rumah bersubsidi setiap tahunnya. Tak cuma itu, infrastruktur dasar—mulai jalan, jembatan, hingga internet di pelosok—dijanjikan dipercepat pembangunannya.

Program andalan lain: Makan Bergizi Gratis untuk lebih dari 80 juta anak sekolah. Bantuan sosial pun akan didistribusikan berbasis digital supaya lebih tepat sasaran dalam mengentaskan kemiskinan.

Nikel, Sawit, hingga Reaktor Mini

Untuk hilirisasi, Prabowo mendorong percepatan pengolahan mineral seperti nikel dan tembaga. Biofuel berbasis sawit B50 juga digenjot. Yang menarik, kerja sama energi bersih termasuk reaktor modular kecil (SMR) lewat mitra internasional seperti Rosatom Rusia ikut disinggung.

“Forum ini kami manfaatkan untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi, transfer teknologi, dan pasar ekspor baru,” ujar Prabowo. Sebelumnya, dia dan Vladimir Putin sudah meneken Deklarasi Kemitraan Strategis RI-Rusia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun membuka kartu: perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia ditargetkan kelar tahun ini.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah berencana menerbitkan roadmap implementasi keempat agenda pada kuartal ketiga 2025. Jakarta juga dijadwalkan menjadi tuan rumah Indonesia-Russia Business Forum Oktober mendatang.