PUNGGAWANEWS, SINJAI – Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pendidikan meluncurkan sebuah inovasi digital bernama “Tasikolasi”, singkatan dari Ayo Sekolah Lagi, sebagai bagian dari upaya sistematis menurunkan angka anak tidak bersekolah (ATS) di wilayahnya.

Program ini dijelaskan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib, dalam siaran talkshow “Dialog Khusus” di Radio Suara Bersatu 95,5 FM pada Rabu (18/6/2025). Irwan menjelaskan bahwa lonjakan angka ATS yang cukup signifikan menjadi alasan utama lahirnya program ini.

“Menurut data Susenas BPS, angka ATS di Sinjai naik dari 8,14 persen pada 2021 menjadi 10,65 persen di tahun 2022. Namun data ini belum by name by address, sehingga belum bisa ditindaklanjuti secara personal,” ungkapnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Dinas Pendidikan mengembangkan aplikasi Tasikolasi yang memungkinkan pendataan ATS secara detail di seluruh kecamatan. Inisiatif ini diharapkan menjadi dasar intervensi pendidikan yang lebih tepat sasaran.

Program ini memiliki tiga pilar utama:

1.Pendataan Digital ATS

Guru non-ASN yang telah dilatih ditugaskan untuk melakukan pendataan langsung di dusun atau lingkungan tempat tinggal mereka. Mereka mencatat dan memverifikasi data anak-anak yang tidak sedang bersekolah, memastikan akurasi sebelum ditindaklanjuti.

2.Orang Tua Angkat ATS

Guru ASN maupun PPPK bersama kepala sekolah dilibatkan sebagai “orang tua angkat” bagi minimal dua anak ATS. Mereka bertanggung jawab memberikan motivasi, pendekatan personal, serta membantu anak-anak tersebut kembali bersekolah — baik di jalur formal maupun melalui lembaga nonformal seperti PKBM.

3.Tutor Angkat Balibolae

Guru non-ASN juga berperan sebagai tutor untuk anak-anak yang belum pernah bersekolah sama sekali atau belum memiliki ijazah setara SD. Mereka akan memberikan pendampingan intensif hingga anak siap mengikuti pendidikan kesetaraan.

Irwan menekankan bahwa pendekatan kolaboratif ini melibatkan seluruh ekosistem pendidikan, dari guru hingga komunitas, demi menjamin hak pendidikan bagi setiap anak di Kabupaten Sinjai.

“Dengan kerja bersama, kami yakin angka ATS bisa ditekan secara signifikan, dan tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal hak pendidikannya,” tutup Irwan.