PUNGGAWANEWS, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat menyatakan sikapnya yang tegas terhadap tindakan anarkis dalam demonstrasi setelah melakukan pertemuan dengan warga yang terdampak aksi unjuk rasa di Bandung. Pernyataan ini disampaikan menyusul kerusakan fasilitas umum dan properti pribadi dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh.
“Ke depan, siapapun yang berlaku anarkis di Jawa Barat, saya akan tegas karena merugikan orang lain,” ujar Gubernur dalam keterangannya kepada media.
Dikutip dari Kanal Youtube Pemprov Jabar, KDM mengakui hak setiap warga untuk menyampaikan aspirasi di muka umum, termasuk mengekspresikan kekecewaan terhadap penyelenggara negara. Namun, ia menekankan bahwa penyampaian pendapat tidak boleh dimanfaatkan pihak-pihak yang berniat membuat kerusuhan.
Berdasarkan komunikasi intensif yang dilakukan sepanjang malam hingga pagi, Gubernur mengidentifikasi tiga kategori peserta demo. “Ada yang tidak mengerti, ada yang ikut-ikutan, dan ada yang sengaja mempersiapkan diri,” jelasnya.
Menurutnya, kelompok yang telah mempersiapkan diri untuk membuat kerusuhan justru menghilang saat pagi hari. Mereka yang terlatih dan terorganisir ini meninggalkan korban berupa demonstran awam yang tidak mengetahui rencana anarkis tersebut.
“Yang menjadi korban adalah orang yang tidak tahu apa-apa, yang berdemo kemudian menjadi garda terdepan atau korban,” tambahnya.
Kerusuhan tersebut menimbulkan kerugian material signifikan. Sedikitnya 10 unit sepeda motor hangus terbakar, ditambah satu rumah makan yang mengalami kerusakan serupa.
Gubernur berkomitmen memberikan bantuan penuh kepada korban. “Sepuluh unit motor yang dibakar kami siapkan bantuan untuk membeli motor baru,” katanya.
Untuk rumah makan yang terdampak, pemerintah provinsi akan mendukung pembangunan kembali dan menjamin kesejahteraan karyawan selama masa renovasi.
“Saya tidak mau ada rakyat yang makin susah karena mengekspresikan kekecewaan, tetapi tidak boleh juga berbuat tidak adil bagi yang lain,” tegasnya.
Terkait pengamanan ke depan, Gubernur menginstruksikan seluruh petugas di lapangan untuk bersabar dan menahan diri. Mereka diminta tidak melakukan tindakan yang dapat memperburuk situasi atau “memperbesar api yang membara.”
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengingatkan pemilik gedung-gedung penting, termasuk fasilitas kesehatan dan kantor PT Pos, untuk tetap dalam posisi siaga dan bertanggung jawab terhadap tempat kerja masing-masing.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan senantiasa hadir dalam keadaan apapun,” pungkas Gubernur mengakhiri pernyataannya.




Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.