“Kisah Mbah Nasikah dan Air Mata yang Mengering”.
PUNGGAWANEWS, WARTA WARGA — Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, terkadang kita lupa pada nilai-nilai dasar kemanusiaan yang paling fundamental: bakti kepada orang tua. Kisah yang akan Anda baca ini adalah cerminan dari realitas pahit yang terjadi di masyarakat kita—sebuah fenomena yang semakin mengkhawatirkan di era individualistik ini.
Cerita Mbah Nasikah bukan sekadar fiksi belaka. Ia adalah representasi dari ribuan, bahkan jutaan orang tua di Indonesia yang mengalami nasib serupa. Mereka yang telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk membesarkan, mendidik, dan mencurahkan kasih sayang kepada anak-anaknya, namun di ujung perjalanan hidup justru menghadapi kenyataan yang tak pernah mereka bayangkan: ditinggalkan oleh darah dagingnya sendiri.
Dalam budaya Timur, khususnya Indonesia, konsep “berbakti kepada orang tua” adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, nilai-nilai ini perlahan terkikis oleh pragmatisme hidup dan individualisme yang semakin menguat.