PUNGGAWANEWS, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pada tahap pertama tahun 2025, program ini akan menyasar 65 lokasi di wilayah pesisir dengan dukungan anggaran sebesar Rp1,34 triliun.
Ketua Tim Pembangunan KNMP, Trian Yunanda, menjelaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya fokus pada penyediaan sarana prasarana perikanan, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat nelayan. “Kami sedang mengajukan tambahan anggaran untuk membangun 35 kampung lainnya, sehingga target 100 kampung nelayan di tahun 2025 dapat tercapai,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor KKP, Senin (15/9).
Fasilitas yang akan dibangun mencakup dermaga, pabrik es, gudang beku, balai pelatihan, pusat UMKM dan kuliner, pasar ikan, hingga SPBU nelayan. Tidak hanya itu, pembangunan juga meliputi sarana ibadah, pengelolaan sampah, bengkel kapal, serta kantor pengelolaan kampung.
Selain infrastruktur, program ini juga menekankan pengembangan SDM dan kewirausahaan nelayan melalui pelatihan, sertifikasi, hingga penguatan koperasi. “Tujuannya agar nelayan mampu mengelola fasilitas secara mandiri dan berkelanjutan, sebagaimana yang sudah berjalan di Biak, Papua,” tambah Trian.
Produktivitas Nelayan Naik, Serap Ribuan Tenaga Kerja
Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Ditjen Perikanan Tangkap KKP, Mahrus, menyebut bahwa program ini diproyeksikan mampu meningkatkan produksi perikanan hingga 800 ton per tahun, serta menyerap sekitar 7.000 tenaga kerja permanen di 100 lokasi KNMP. “Kami juga menyalurkan bantuan kapal perikanan dan membuka lapangan kerja dari sektor konstruksi selama pembangunan berlangsung,” ujarnya.
Untuk memastikan transparansi, pembangunan KNMP diawasi langsung oleh kejaksaan, BPKP, dan inspektorat internal KKP sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Sinergi dengan Pertamina dan Dukungan Masyarakat
KKP juga menggandeng Pertamina dalam menjamin pasokan BBM untuk kapal nelayan di lokasi KNMP. “Kami berkoordinasi dengan KKP dan pemerintah daerah agar distribusi BBM berjalan lancar, serta mendorong mitra pengelola SPBUN segera mengurus izin,” jelas VP Retail Fuel Sales Pertamina Patra Niaga, Windriawan Kurniawan.
Sementara itu, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menekankan pentingnya pembangunan ini tidak hanya memacu produktivitas, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan pesisir. “Membangun kampung nelayan adalah perjuangan besar yang harus dijiwai dengan semangat Merah Putih,” tegas Ketua KNTI, Dani Setiawan.
Program ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembangunan 1.100 kampung nelayan modern secara bertahap setiap tahun. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memastikan bahwa program ini akan menjadi tonggak penting dalam mengangkat kesejahteraan nelayan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.




Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.