Berangkat dari spirit merah-hitam, Mujahid Turaihan melangkah bukan hanya untuk dipilih, tetapi untuk memperjuangkan aspirasi dan marwah mahasiswa UIAD Sinjai.
PUNGGAWANEWS, SINJAI – Peta politik kampus Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai kembali diwarnai oleh hadirnya sosok muda, Mujahid Turaihan. Mahasiswa Hukum Pidana Islam ini resmi mencalonkan diri sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) periode 2025–2026 dengan membawa semangat perjuangan yang ia sebut sebagai “spirit merah-hitam.”
Berbekal pengalaman organisasi, Mujahid bukanlah nama baru di lingkaran kepemimpinan mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Koordinator HUMAS HIMAPRODI Hukum Pidana Islam (2023–2024), kemudian dipercaya sebagai Menteri Politik, Hukum, dan HAM di Kabinet Bersatu DEMA UIAD Sinjai (2024–2025). Rangkaian pengalaman itu menjadi bekal penting untuk melangkah lebih jauh dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
“Spirit merah-hitam adalah identitas mahasiswa hukum. Dari situ saya belajar arti perjuangan, solidaritas, dan konsistensi. Kini saatnya energi itu saya bawa untuk seluruh mahasiswa UIAD, bukan hanya satu prodi,” tegas Mujahid.
Dalam visi dan misinya, Mujahid mengusung gagasan “Kerja Nyata untuk DEMA yang Progresif.” Ia menekankan pentingnya DEMA sebagai wadah aspirasi, mempererat silaturahmi antar mahasiswa serta organisasi kemahasiswaan, dan aktif mengedepankan nilai serta peran strategis mahasiswa.
Mujahid memandang pencalonannya bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan panggilan untuk memperkuat marwah mahasiswa UIAD Sinjai, baik di internal maupun eksternal kampus. “Saya hadir bukan hanya untuk dipilih, tetapi untuk memperjuangkan aspirasi, solidaritas, dan kemajuan bersama,” tambahnya.
Dengan latar belakang organisasi, jejaring komunikasi yang luas, serta gagasan yang ia usung, Mujahid Turaihan berharap dapat membawa DEMA UIAD Sinjai menjadi organisasi mahasiswa yang lebih progresif, inklusif, dan representatif bagi seluruh mahasiswa.




Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.