OPINI, Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kesuksesan lahir dari kombinasi keyakinan kepada Tuhan, visi besar, dan kerja keras yang tak kenal lelah. Filosofi hidup inilah yang tampaknya menjadi pedoman hidup Akbar, seorang pemuda berusia 24 tahun asal Sinjai yang berhasil membuktikan bahwa hambatan finansial bukanlah akhir dari mimpi pendidikan.
Profesi Kurir: Pilihan atau Keharusan?
Dalam pandangan masyarakat kita, profesi kurir mungkin masih dianggap sebagai pekerjaan “kelas bawah”. Namun Akbar membuktikan sebaliknya.
Baginya, menggeber sepeda motor setiap hari untuk mengantarkan pesanan makanan dan minuman bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan langkah strategis untuk mencapai cita-citanya.
Keputusan Akbar untuk terjun ke dunia jasa antar-jemput ini lahir dari situasi yang memaksa. Setelah sang ayah, M. Amin, berpulang, ia memilih untuk mandiri secara finansial daripada membebani saudara-saudaranya. Sebagai anak keempat dari lima bersaudara, ia menyadari bahwa setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing.
Manajemen Waktu: Kunci Sukses Mahasiswa Pekerja
Yang paling mengagumkan dari perjalanan Akbar adalah kemampuannya dalam mengatur waktu. Bayangkan, di satu sisi ia harus menghadiri perkuliahan di Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai, di sisi lain ia harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai kurir. Ini bukan perkara mudah, mengingat kedua aktivitas tersebut sama-sama menuntut konsentrasi dan energi penuh.
Strategi yang dipilihnya sederhana namun efektif: kuliah di pagi hingga siang hari, bekerja sebagai kurir di sore hingga malam hari. Pola ini ia jalani secara konsisten hingga berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2024.
Ambisi yang Tak Pernah Surut
Meraih gelar sarjana ternyata belum cukup bagi Akbar. Ia memiliki visi yang lebih besar: melanjutkan pendidikan ke jenjang magister. Yang menarik, pengalaman sebagai kurir justru membuatnya semakin yakin bahwa profesi ini mampu membiayai pendidikan lanjutannya.
Perjalanan di jenjang S2 memang tidak semulus yang dibayangkan. Berbagai tantangan datang bertubi-tubi, mulai dari tekanan finansial, manajemen waktu yang semakin ketat, hingga dinamika keluarga. Namun, sekali lagi Akbar membuktikan bahwa mental juang yang kuat dapat mengalahkan segala rintangan.
Hasilnya? IPK 3,7 dengan predikat pujian. Prestasi yang luar biasa untuk seorang mahasiswa pekerja!
Dari Perjuangan Personal Menuju Gerakan Sosial
Aspek paling inspiring dari kisah Akbar adalah transformasi perjuangannya dari level personal menuju gerakan sosial. Ia tidak puas hanya dengan kesuksesannya sendiri, tetapi juga ingin berbagi kesempatan kepada mahasiswa lain yang mengalami kesulitan finansial serupa.
Inisiatifnya untuk mendirikan PT Mahasiswa Kurir Menyala adalah bukti nyata bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari pencapaian individual, tetapi juga dari kontribusi terhadap sesama. Dengan 40 anggota mahasiswa, perusahaan rintisan ini telah menjadi solusi alternatif bagi mereka yang ingin tetap berkuliah meski terkendala biaya.
Refleksi: Redefinisi Kesuksesan
Kisah Akbar mengajarkan kita untuk meredefinisi makna kesuksesan. Bukan hanya tentang gelar akademik atau status sosial, tetapi tentang konsistensi dalam perjuangan, keberanian mengambil keputusan sulit, dan kepedulian terhadap sesama.
Dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, cerita ini juga menjadi kritik halus terhadap sistem yang belum sepenuhnya ramah terhadap mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Di saat yang sama, ia membuktikan bahwa dengan kreativitas dan determinasi, hambatan finansial bukanlah alasan untuk menyerah.
Visi ke Depan: Pembelajaran Tanpa Henti
Yang paling membanggakan dari sosok Akbar adalah komitmennya terhadap pembelajaran berkelanjutan. Meski telah memiliki penghasilan tetap dari bisnisnya, ia tetap menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Rencana melanjutkan studi S3 tahun depan adalah bukti bahwa baginya, belajar adalah proses seumur hidup.
Pada akhirnya, Akbar bukan hanya seorang sarjana magister yang berhasil lulus dengan predikat pujian. Ia adalah simbol harapan bagi generasi muda bahwa mimpi besar tetap dapat diraih meski modal terbatas. Yang dibutuhkan hanyalah keyakinan, kerja keras, dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.
Akbar, S.Pd., M.Pd. – dari Graha Aisyah Tokinjong, Sinjai Utara – telah membuktikan bahwa jalan menuju kesuksesan tidak selalu harus mulus dan lurus. Terkadang, justru melalui jalan berlikunya lah kita menemukan kekuatan sejati dalam diri.
Di Tulis Oleh Pelanggan Setia Muhammad Akbar Amin
Medio 140825




Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.