PUNGGAWANEWS MAKASSAR – Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) Lembaga Administrasi Negara (LAN) secara resmi mengukuhkan 80 peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI dan XVII Tahun 2025. Seremoni penutupan ini digelar di Auditorium Hasanuddin, Kampus Pusjar SKMP LAN, Makassar, pukul 09.00 WITA.

Dalam laporannya, Ketua Squad PKA, Andi Wahyuddin, SE., M.Si., menyampaikan bahwa para peserta berasal dari berbagai daerah di Kawasan Timur Indonesia, antara lain Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Tanah Tidung.

Selama 105 hari atau 908 Jam Pelajaran (JP), peserta mengikuti pelatihan dengan skema blended learning yang mencakup enam tahapan utama: pembelajaran mandiri, e-learning, pembangunan komitmen, pembelajaran klasikal tahap I dan II, hingga aktualisasi kepemimpinan di instansi masing-masing.

Pelatihan dirancang untuk membangun kapasitas kepemimpinan adaptif melalui perpaduan teori, praktik lapangan, dan implementasi proyek perubahan nyata. Saat fase klasikal, peserta mengikuti program tinggal penuh (in-campus) dengan dukungan fasilitas penunjang. Di fase luar kampus, pembelajaran daring dimanfaatkan untuk memperkuat pelaksanaan aksi perubahan di lingkungan kerja.

Kepala Pusjar SKMP LAN, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., dalam sambutan penutupan, menggaris bawahi pentingnya kapasitas adaptif di tengah dunia yang kian kompleks dan tak menentu. Ia mengutip pemikiran Ronald Heifetz dan Marty Linsky dari Harvard University, bahwa kepemimpinan masa kini bukan semata soal posisi formal, tetapi kemampuan menggerakkan perubahan dalam kondisi tanpa kepastian.

Kepemimpinan hari ini tidak cukup hanya dengan kecakapan teknis. Seorang pemimpin harus sanggup membaca arah perubahan, mengelola ketidakpastian, dan membangun energi kolektif di tengah resistensi serta ambiguitas,” ujar Dr. Aswad.

WhatsApp Image 2025 07 16 at 16.42.07 c32ab1b1 | PUNGGAWA NEWS

Lebih jauh, ia menekankan tantangan strategis yang kini membayangi birokrasi:

  • Distraction, yaitu gangguan fokus akibat banjir informasi digital, perubahan pola kerja, hingga tekanan sosial-ekonomi yang dinamis.
  • Artificial Intelligence (AI), teknologi yang mengubah lanskap birokrasi dan menuntut transformasi sistem serta budaya kerja secara mendalam.

Dalam kesempatan tersebut, diumumkan pula peserta terbaik dari masing-masing angkatan.
Untuk Angkatan XVI:

  • Terbaik I: Muhammad Yunus, SP., MP. – Inovasi “SAPA PETANI”: Sistem pemetaan sarana dan prasarana pertanian berbasis spasial untuk meningkatkan akurasi kebijakan.
  • Terbaik II: drg. Fajar Sidiq – “BARACUDA”, platform digital untuk percepatan layanan donor darah.
  • Terbaik III: Irwan, SE., MM. – “SIGAP”, sistem pengamanan aset teknologi berbasis akuntabilitas publik.

Dari Angkatan XVII:

  • Terbaik I: Ronald Yunus Noya, S.Si. – “D’TRANS 360”, digitalisasi terpadu transmigrasi berbasis spasial.
  • Terbaik II: Imam Darmawan Makkawaru, S.STP., M.M. – “GOVERMENT”, sistem geospasial untuk pengelolaan aset tanah.
  • Terbaik III: Nanin Sudiar, AP. – “SAPA Mulia”, layanan perlindungan sosial kolaboratif bagi perempuan dan anak.

Diwawancarai secara terpisah oleh Humas Pusjar SKMP LAN, Muhammad Yunus, peserta terbaik Angkatan XVI, menjelaskan bahwa inovasi SAPA PETANI muncul dari keprihatinannya terhadap lemahnya sistem data spasial pertanian di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ketidaktepatan penyaluran bantuan dan perencanaan menjadi pemicunya.

Kami membangun sistem pemetaan digital yang aplikatif dan mudah diakses. Uji coba dilakukan di Kecamatan Wonomulyo dengan dukungan penuh Dinas Pertanian dan Pangan,” terang Yunus. Ia berkomitmen mengembangkan SAPA PETANI melalui integrasi ke dalam SKP pegawai, penerbitan surat edaran kepala dinas, pengajuan anggaran untuk pemetaan di 15 kecamatan lainnya, serta pembuatan dashboard publik yang interaktif.

Dr. Aswad menilai inovasi semacam ini adalah wujud nyata dari kepemimpinan adaptif yang menjadi fokus utama pelatihan. Menurutnya, pemimpin tidak boleh melihat kendala sebagai hambatan semata, tetapi sebagai bagian dari medan tempur yang memang harus ditaklukkan.

Visi dan misi perubahan adalah penunjuk arah. Pemimpin hebat memastikan bahwa setiap tantangan justru menjadi ladang pertumbuhan,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi keempat dunia. Menurutnya, target besar ini hanya bisa diraih bila kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya ASN, terus ditingkatkan secara sistematis.

Pengembangan kualitas SDM adalah mandat yang tidak bisa ditunda. Kita semua bertanggung jawab untuk mewujudkan birokrasi yang tangguh dan transformatif,” pungkasnya.

Acara penutupan diakhiri dengan ucapan selamat kepada para peserta dan harapan agar lulusan PKA mampu menjadi Pemimpin Perubahan yang membawa dampak nyata di instansi masing-masing. PKA bukanlah akhir, melainkan titik awal perjalanan baru dalam memimpin transformasi birokrasi yang lebih adaptif, transparan, dan akuntabel.

Penulis : Adekamwa – Humas Pusjar SKMP LAN

_________________________________

Dapatkan Update Berita Terkini dari PUNGGAWANEWS, PUNGGAWALIFE, PUNGGAWASPORT, PUNGGAWATECH, PUNGGAWAFOOD,
Klik Disini jangan Lupa Like & Follow!
__________________________________