PUNGGAWANEWS, SINJAI -Ratusan keturunan La Patau Matanna Tikka Matinroe ri Naga Uleng, Raja Bone ke-16, menggelar Silaturahmi Nasional bertema “Merajut Masa, Menenun Kisah” di Lapangan Padaelo, Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, Sabtu-Ahad (12-13/7/2025).

Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri keturunan dari berbagai daerah, termasuk wilayah Manipi dan daerah lainnya. Kegiatan ini bertujuan melestarikan warisan leluhur dan mempererat tali persaudaraan lintas generasi.

Andi Basri Petta Lili, salah satu tokoh keluarga, menekankan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal penting dalam merajut kembali ikatan keluarga besar. Menurutnya, acara ini bukan sekadar ajang temu keluarga, melainkan ruang edukasi tentang pemahaman struktur nasab dan tanggung jawab menjaga keaslian gelar kebangsawanan.

“Penting bagi kita untuk menjaga kemurnian niat dan nilai-nilai luhur leluhur. Jangan sampai acara ini disalahartikan untuk mengubah hal biasa menjadi luar biasa tanpa dasar yang kuat,” ujar Andi Basri Petta Lili.

Andi Faadiyah Sulfi, perwakilan generasi muda, menyambut positif penyelenggaraan silaturahmi ini. Ia menganggap acara tersebut sebagai pengingat tanggung jawab menjaga marwah warisan leluhur.

Faadiyah mencontohkan simbol attangke kajua sebagai pengingat bahwa tidak semua keturunan secara otomatis berhak menyandang gelar kebangsawanan. “Ini menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai yang sesungguhnya,” katanya.

Silaturahmi yang digelar dengan latar pegunungan yang sejuk dan asri ini diharapkan menjadi agenda rutin. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menyatukan keluarga besar La Patau Matanna Tikka, tetapi juga memperkuat kebanggaan identitas di tengah dinamika masyarakat Bugis modern.

Para peserta berharap acara ini dapat membangkitkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan mempererat ikatan rumpun keluarga besar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dengan terselenggaranya silaturahmi nasional ini, diharapkan nilai-nilai luhur dan sejarah yang diwariskan La Patau Matanna Tikka dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.