PUNGGAWANEWS, TAKALAR – Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Nasional XI di Aula Kantor Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Kamis (10/7). Kegiatan ini mengangkat isu penting mengenai literasi hukum digital serta kesehatan mental anak dan remaja dari dampak judi online.
Acara ini dihadiri oleh 10 dosen dari lima perguruan tinggi swasta ternama di Makassar: Universitas Megarezky, Universitas Sawerigading, Universitas Atma Jaya Makassar, dan Institut Mekongga. Kegiatan juga melibatkan pemerintah desa, pelaku UMKM, tokoh pemuda, dan masyarakat umum Desa Tamalate.
Dosen pendamping PKM, Aminuddin, S.Or., M.Kes., dalam sambutannya menegaskan bahwa tridharma perguruan tinggi mengharuskan dosen untuk berkontribusi nyata dalam masyarakat. “Kolaborasi antara akademisi dan pemerintah desa sangat penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, terutama di bidang literasi hukum digital dan kesehatan mental remaja,” jelas dosen Pendidikan Jasmani dari Universitas Megarezky tersebut.
Kepala Desa Tamalate, Husain, SE, menyampaikan bahwa desanya merupakan wilayah pesisir dengan potensi besar di bidang perikanan, pariwisata, dan UMKM. “Dengan jumlah penduduk sekitar 4.750 jiwa, kami sangat membutuhkan kegiatan seperti ini untuk mendukung pembangunan masyarakat yang melek hukum dan peka terhadap tantangan sosial,” ujar pria berusia 64 tahun tersebut.
Sesi pemaparan materi dibuka oleh Abdul Haris, ST., MT., yang membawakan tema “Penguatan Literasi Hukum secara Digitalisasi bagi Kelangsungan Pembangunan Daerah Takalar.” Ia menekankan pentingnya transformasi digital dalam pelayanan hukum agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan terlibat aktif dalam proses hukum di daerah.
Materi kedua disampaikan oleh Aminuddin, S.Or., M.Kes., dengan topik “Dampak Judi Online pada Kesehatan Anak dan Remaja.” Berdasarkan data Kementerian Kominfo tahun 2023, mayoritas pelaku judi online adalah remaja di bawah usia 18 tahun dengan omset nasional mencapai Rp100 triliun per tahun. “Ini bukan sekadar permainan. Judi online berisiko menyebabkan ketergantungan, kecemasan, depresi, hingga gangguan jiwa. Ini ancaman nyata terhadap generasi muda kita,” tegas Aminuddin.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Para ibu rumah tangga yang hadir tampak sangat antusias, mengingat kecenderungan anak-anak mereka yang mulai mengalami ketergantungan terhadap perangkat elektronik seperti handphone.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat dan cinderamata dari ADPERTISI kepada Kepala Desa dan Sekretaris Desa Tamalate. Empat surat pernyataan resmi dari Kepala Desa turut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi kegiatan ini terhadap masyaraka
PKM Nasional ADPERTISI kali ini menjadi momentum penting dalam menjembatani dunia akademik dan masyarakat desa, memperkuat literasi hukum, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di tengah era digital yang terus berkembang.