PUNGGAWANEWS, SINJAI– Besok, Sabtu 12 Juli 2025, ratusan keturunan La Patau Matanna Tikka akan berkumpul di lapangan padaelo manipi, kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat, dalam rangkaian Silaturahmi Nasional Bija Matanna Tikka. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah yang sarat makna, di mana ikatan kekeluargaan, nilai budaya, dan warisan sejarah kembali dirajut dalam suasana penuh kehangatan.
Dengan tema “Merajut Masa, Menenun Kisah”, pertemuan akbar ini menghadirkan keluarga besar keturunan Raja Bone XVI dari berbagai daerah, khususnya Bija Manipi dan sekitarnya, untuk mengenang sekaligus menghidupkan kembali spirit kepemimpinan dan kebangsaan dari leluhur mereka, La Patau Matanna Tikka — atau yang dikenal pula sebagai Sultan Alimuddin Idris, bergelar Matinroe ri Naga Uleng.
Tokoh besar ini dikenal sebagai raja yang bijaksana dan pemberani, memimpin Kerajaan Bone pada periode 1696 hingga 1714. Sosoknya tidak hanya dikenang dalam sejarah Bugis, tetapi juga menjadi inspirasi dalam menjaga nilai-nilai persatuan, adat, dan keberanian hingga hari ini.
Silaturahmi ini juga akan menghadirkan pengingat atas keberanian dan ketokohan Baso Palaki Daeng Parani (Sulewatang Lamatti), sebagai bagian dari jejak panjang sejarah Bugis yang tak boleh dilupakan.
Rangkaian kegiatan akan berlangsung hingga Minggu, 13 Juli 2025, dengan berbagai agenda seperti ramah tamah, diskusi sejarah, sesi adat budaya, hingga refleksi nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.
Dalam suasana pegunungan yang asri di Sinjai Barat, kegiatan ini diharapkan menjadi titik temu yang memperkuat identitas dan kebersamaan, menyatukan generasi dalam satu benang merah sejarah: sejarah Bija La Patau, sejarah kita semua.