WARTAWARGA, MATARAM — Abdul Haris Agam tak pernah menyangka. Aksi kemanusiaannya mengevakuasi jenazah Juliana De Sauza Pereira Marins di Gunung Rinjani berbuah donasi menggiurkan. Pemandu gunung asal Lombok Timur itu kini mengantongi Rp 1,3 miliar dari warga Brasil.

Juliana, pendaki berusia 27 tahun asal Brasil, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam lebih 600 meter. Agam dan timnya nekat menuruni jurang berbahaya itu demi mengevakuasi jenazah sang pendaki.

Aksi heroik tersebut viral di Brasil. Warga negeri samba itu kemudian berinisiatif menggalang dana melalui platform voaa.me/agam. Target awal 350.000 real ternyata jebol. Hingga akhir Juni 2025, terkumpul lebih dari 451.000 real atau setara Rp 1,3 miliar.

“Orang-orang Brasil memaksa ingin memberi apresiasi,” ujar Agam yang akrab disapa Agam Rinjani, Minggu (29/6).

Agam tegas menolak menggunakan dana itu untuk keperluan pribadi. Pria yang telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia pemanduan gunung itu berniat mengalokasikan seluruh donasi untuk memperbaiki sistem keselamatan Gunung Rinjani.

Rencananya, dana akan digunakan membeli peralatan evakuasi dan perlengkapan keselamatan modern. Tim relawan yang terlibat dalam proses evakuasi juga akan dilibatkan dalam pengelolaan dana demi transparansi.

“Dana ini akan kami gunakan untuk memperbaiki sistem penyelamatan di Gunung Rinjani,” kata Agam.

Tak cuma soal keselamatan, Agam juga merencanakan program pelestarian lingkungan. Sebagian dana akan dialokasikan untuk penanaman pohon di kawasan gunung. Tujuannya, menjaga kelestarian Rinjani sekaligus meningkatkan kenyamanan pendaki.

“Tujuannya agar pendaki bisa merasa aman dan nyaman, serta untuk menjaga kelestarian Rinjani,” pungkas Agam.

Kasus tragis Juliana sekaligus menjadi pembelajaran berharga. Dengan sistem keselamatan yang lebih baik, diharapkan insiden serupa tak terulang di masa mendatang.

 

Penulis : Iyan

Sahabat Pena Kalbar