PUNGGAWANEWS, SINJAI – Penilaian lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025 resmi dimulai, Selasa (1/7/2025). Kompetisi yang mengusung tema “Desa dan Lurah Tangguh Pangan Wujudkan Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas” ini diikuti enam peserta dari lima kabupaten/kota.
Pembukaan lomba dilaksanakan secara virtual dan diikuti sejumlah daerah, termasuk Pemerintah Kabupaten Sinjai yang mengikuti acara dari Command Center Kompleks Rumah Jabatan Bupati Sinjai. Bupati Sinjai yang diwakili Sekretaris Daerah A Jefrianto Asapa turut hadir didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setdakab A Irwansyahrani Yusuf, beberapa kepala OPD, Camat Sinjai Tengah dan Sinjai Utara, serta para finalis.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulawesi Selatan Muh Saleh mengatakan lomba ini merupakan wujud percepatan pembangunan desa dan kelurahan. Menurutnya, kompetisi tersebut bertujuan mendorong jiwa kompetisi positif dan sportivitas desa dan kelurahan, meningkatkan motivasi untuk mengembangkan inovasi, sekaligus mengevaluasi kinerja dalam menjalankan tugas kewilayahan.
“Lomba ini adalah wujud percepatan pembangunan desa dan kelurahan,” kata Saleh saat membuka kompetisi.
Sekda Sinjai A Jefrianto Asapa menyatakan kesiapan Desa Saotengnga dan Kelurahan Biringere dalam lomba tingkat Sulawesi Selatan tahun ini mencapai 100 persen. Dia memberikan sejumlah tips kepada kedua peserta agar dapat memaksimalkan pemaparan potensi wilayahnya.
“Saya titip kepada kepala desa dan kelurahan untuk senantiasa konsentrasi dan tenang, tegas, jelas, dan berikan penekanan saat melakukan pemaparan. Ini kunci agar pemaparan kita berjalan maksimal,” kata Jefrianto.
Dia berharap kedua peserta dari Sinjai dapat melangkah ke tingkat nasional. “Kami berharap mudah-mudahan Desa Saotengnga dan Kelurahan Biringere dapat melangkah ke tingkat nasional. Kita mohon doa restu dari berbagai pihak, termasuk dari masyarakat Sinjai,” tambahnya.
Penilaian lomba ini menggunakan tiga indikator utama. Pertama, bidang pemerintahan yang meliputi aspek pelayanan kepada masyarakat, kinerja, dan pemerintahan berbasis teknologi. Kedua, bidang kewilayahan yang memuat aspek batas desa, inovasi, dan desa tanggap bencana. Ketiga, bidang kemasyarakatan yang mencakup partisipasi masyarakat, pemberdayaan keluarga oleh Tim Penggerak PKK, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kemiskinan.
Total empat desa dan dua kelurahan dari lima kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menjadi peserta dalam penilaian lomba tahun ini. Peserta berasal dari Kabupaten Gowa, Soppeng, Luwu, Kota Makassar, dan Kabupaten Sinjai.
Dalam evaluasi ini, setiap desa dan kelurahan diberikan waktu pemaparan selama 20 menit termasuk pemutaran video, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 25 menit. Urutan pemaparan dimulai dari Kabupaten Soppeng, disusul Kabupaten Luwu, Gowa, Makassar, dan terakhir Sinjai.
Lomba ini juga berfungsi sebagai sarana apresiasi dari pemerintah pusat kepada desa dan kelurahan atas prestasi dalam mencapai kemandirian. Pemenang kompetisi tingkat provinsi akan mewakili Sulawesi Selatan dalam lomba desa/kelurahan tingkat nasional.