PUNGGAWANEWS, Teheran – Pemerintah Iran mengklaim berhasil menangkap 700 orang yang dituduh sebagai tentara bayaran Israel dalam 12 hari terakhir. Penangkapan massal ini terjadi saat ketegangan Iran-Israel mencapai puncaknya.

Kantor berita Fars melaporkan, para tersangka diduga terlibat dalam jaringan spionase dan sabotase yang dikendalikan badan intelijen Israel, Mossad. “Tentara bayaran yang beroperasi dalam kerangka mata-mata dan sabotase berhasil diidentifikasi berkat laporan masyarakat dan operasi intelijen,” kata Fars, dikutip CNN International, Jumat (27/6/2025).

Razia besar-besaran ini dipicu serangan udara Israel ke Iran yang dimulai 13 Juni lalu. Serangan dalam Operation Rising Lion itu disebut sebagai aksi militer paling agresif Israel terhadap Iran.

Mossad bahkan secara terbuka mengakui keterlibatan agen-agennya di Iran menjelang serangan. Badan intelijen Israel itu merilis video para agennya yang menjalankan misi rahasia di balik garis pertahanan Iran, termasuk mendirikan pangkalan rahasia untuk meluncurkan drone ke target militer strategis.

Pengakuan Mossad memicu paranoia di kalangan elite keamanan Iran. Aparat intelijen Iran langsung melakukan penyisiran dan menangkap puluhan warga yang dicurigai menyebarkan informasi atau konten daring pro-Israel.

Fars melaporkan penangkapan dilakukan di berbagai provinsi: Kermanshah, Isfahan, Khuzestan, Fars, dan Lorestan. Namun, belum ada detail jumlah tersangka yang diamankan di ibu kota Teheran.

Media domestik Iran juga memberitakan beberapa tersangka yang dituduh sebagai agen Israel telah dieksekusi selama konflik berlangsung. Otoritas belum mengungkap jumlah eksekusi atau proses hukum yang menyertainya.

Eskalasi ini menandai babak baru dalam konflik Iran-Israel yang selama ini berlangsung dalam bayang-bayang perang proksi di kawasan Timur Tengah.