PUNGGAWANEWS, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan komitmennya untuk mendorong ketersediaan layanan internet murah dengan kecepatan hingga 100 Mbps dan tarif berkisar Rp100 ribu per bulan. Program ini akan dijalankan melalui mekanisme seleksi frekuensi 1,4 GHz yang dijadwalkan berlangsung pada tahun ini.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa target tarif dan kecepatan ini telah dirumuskan sejak tahun lalu dan didasarkan pada kajian terhadap daya beli masyarakat. “Internet murah itu berapa? Kita kaji-kaji, lihat-lihat, ternyata memang masyarakat itu maksimal belanjanya di sekitar Rp100 ribu,” ujarnya di Depok, Rabu (4/6).
Wayan menjelaskan bahwa seleksi frekuensi yang akan digelar menjadi langkah krusial dalam upaya menyediakan layanan fixed broadband dengan harga terjangkau. Operator yang terpilih melalui proses seleksi nantinya diwajibkan untuk membangun jaringan, menjalankan uji operasional, serta menyediakan layanan sesuai dengan komitmen yang telah ditetapkan dalam perizinan.
“Kalau lelang tahun ini, berarti pemenangnya akan membangun jaringan, melakukan uji operasi, mendapat izin, lalu menyelenggarakan layanan. Dalam proses seleksi itu mereka harus menyatakan komitmen untuk menghadirkan tarif murah,” jelasnya.
Kendati demikian, Wayan menekankan bahwa besaran tarif akhir akan tetap mengikuti proposal dan komitmen masing-masing penyelenggara. “Terserah dia, artinya yang sesuai dengan komitmen dari perizinan nanti,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, Adis Alifiawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan konsultasi publik guna merampungkan dua regulasi pendukung seleksi frekuensi tersebut. Kedua regulasi tersebut mencakup Rancangan Peraturan Menteri tentang penggunaan pita 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA), serta Rancangan Keputusan Menteri mengenai standar teknis perangkat.
Menurut Adis, regulasi ini disusun untuk mendukung peningkatan penetrasi layanan internet kabel di Indonesia. “Kami ingin pihak yang berminat terhadap frekuensi ini benar-benar berkomitmen. Layanan yang diberikan harus berada dalam kisaran harga yang terjangkau, antara Rp100 ribu hingga Rp150 ribu,” ujarnya di Jakarta, Februari lalu.
Ia juga menegaskan bahwa layanan ini ditargetkan mampu memberikan kecepatan hingga 100 Mbps. “Kita ingin speed-nya bisa up to 100 Mbps. Ini adalah solusi berbasis frekuensi,” pungkasnya.