PUNGGAWANEWS, BEIJING – Produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), mencatatkan lonjakan saham sebesar 16% pada hari pertama pencatatan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong, menjadikannya penawaran umum perdana (IPO) terbesar secara global pada tahun 2025.

Dalam pencatatan sekunder ini, CATL berhasil menghimpun dana sebesar US$4,6 miliar dengan menjual 135 juta saham pada harga HK$263 per saham. Saham CATL ditutup pada HK$306,20 pada hari pertama, yang mencerminkan kapitalisasi pasar sekitar US$175 miliar.

Pencapaian ini menunjukkan tingginya minat pasar terhadap sektor energi terbarukan, khususnya baterai kendaraan listrik yang sedang booming secara global.

IPO ini menarik perhatian investor institusional global, seperti Kuwait Investment Authority, keluarga Agnelli (pemilik Exor), dan Oaktree Capital.

Meski begitu, investor asal Amerika Serikat sebagian besar absen, menyusul pembatasan regulasi dan ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing. CATL sendiri telah masuk dalam daftar hitam Pentagon, namun tetap mampu menarik investor besar dari kawasan lain.

CATL menyatakan bahwa dana yang dihimpun akan digunakan untuk mendukung ekspansi globalnya, termasuk pembangunan pabrik senilai US$7,3 miliar di Hungaria, yang akan menjadi fasilitas produksi terbesar perusahaan di luar China. Di kawasan Asia Tenggara, CATL juga menunjukkan komitmennya dengan mencari pinjaman sebesar US$1 miliar (sekitar Rp16,4 triliun) untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia, yang ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2027.

Sebagai produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, CATL menguasai sekitar 38% pangsa pasar global pada kuartal pertama 2025. Perusahaan ini memasok baterai untuk sejumlah merek ternama, termasuk Tesla, Volkswagen, BMW, dan Ford. Keberhasilan CATL memperkuat dominasinya di tengah persaingan ketat dari rival utama seperti BYD dan LG Energy Solution.

Pencatatan sukses CATL di Hong Kong mencerminkan strategi perusahaan-perusahaan China dalam mengakses modal internasional melalui pencatatan ganda, terutama di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. IPO ini juga memberikan angin segar bagi Bursa Efek Hong Kong, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan aktivitas IPO.

Keberhasilan CATL bukan hanya mencerminkan pertumbuhan sektor EV global, tetapi juga menjadi indikator penting bagi masa depan transisi energi dunia yang semakin bergantung pada pasokan baterai yang efisien, berkelanjutan, dan berskala besar.