PUNGGAWANEWS.COM, SINJAI – Situasi geopolitik di Asia Selatan kembali memanas setelah India dan Pakistan terlibat dalam konflik bersenjata terbuka menyusul insiden serangan teroris di wilayah Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan sedikitnya 28 warga sipil pada akhir April lalu.

Sebagai bentuk respons, Pemerintah India secara resmi meluncurkan operasi militer bertajuk “Operasi Sindoor” pada Rabu, 7 Mei 2025. Operasi ini menargetkan sejumlah lokasi strategis yang diduga sebagai basis kelompok militan di wilayah Pakistan, termasuk Bahawalpur dan Muridke.

Di sisi lain, Pemerintah Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India serta 25 unit drone yang memasuki wilayah udaranya tanpa izin. Serangan balasan dari pihak Pakistan juga dilaporkan menyasar sejumlah fasilitas militer di wilayah Jammu dan Kashmir, India.

Dampak dari eskalasi ini sangat serius. Sedikitnya 31 korban jiwa dilaporkan di wilayah Pakistan akibat serangan udara India, termasuk perempuan dan anak-anak. Sementara di wilayah Poonch, India, serangan artileri lintas batas dari Pakistan menyebabkan 15 warga sipil meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyebut situasi saat ini sebagai “ancaman nyata terhadap perdamaian global” dan memperingatkan bahwa konflik ini berpotensi berujung pada penggunaan senjata nuklir. Sementara itu, India menyatakan tidak berniat mengeskalasi ketegangan lebih lanjut, namun menegaskan bahwa setiap bentuk ancaman akan dihadapi dengan tegas.

Akibat konflik ini, sejumlah jalur penerbangan komersial ditutup di kedua negara. Bandara-bandara utama seperti Amritsar dan Srinagar ditutup sementara untuk penerbangan sipil. Dampaknya dirasakan luas, mulai dari sektor ekonomi, keamanan nasional, hingga kestabilan sosial-politik kedua negara.

Masyarakat internasional, termasuk PBB, menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan segera kembali ke meja perundingan guna mencegah konflik berkepanjangan yang dapat mengancam stabilitas kawasan dan keselamatan jutaan warga sipil.