PUNGGAWANEWS, SINJAI – Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sinjai beberapa hari lalu mengakibatkan kerusakan pada 312 hektare areal persawahan yang tersebar di delapan kecamatan, selain berdampak pada permukiman warga.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sinjai Kamaruddin mengatakan, meski tidak berpotensi mengalami gagal panen total, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif untuk mengatasi dampak bencana tersebut.
“Areal yang mengalami kerusakan/puso sementara dilakukan pendataan oleh petugas POPT, laporannya sementara kami tunggu terkait tingkat kerusakannya,” kata Kamaruddin di ruang kerjanya, Selasa (8/7).
Dia menjelaskan, setelah mendapat rekapitulasi lengkap dari petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), pihaknya akan segera mengajukan bantuan untuk petani terdampak kepada Pemerintah Provinsi hingga Pusat.
“Setelah terkumpul semuanya, tentu akan segera kami tindaklanjuti, dengan melaporkan ke Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Sulsel agar petani kita mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Langkah cepat tersebut diambil untuk meminimalkan kerugian petani dan menjaga ketahanan pangan lokal di tengah kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu.
DTPHP juga akan terus memantau perkembangan di lapangan serta memberikan pendampingan kepada petani agar tetap waspada dan siap melakukan langkah adaptasi.
Kedelapan kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor adalah Sinjai Utara, Sinjai Timur, Sinjai Barat, Tellulimpoe, Bulupoddo, Sinjai Borong, Sinjai Selatan, dan Sinjai Tengah.